1. PENERTIAN TOPOLOGI JARINGAN WAN
Jaringan WAN
Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat
interkoneksi antar jaringan komputer local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain,
yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi
batas geography – lintas negara dan benua. Ada beberapa Teknologi Jaringan
WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada
jarak yang memisahkan jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media
transmisi yang berbeda, maupun hardware dan protocol yang berbeda pula dengan
LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih rendah
dibanding LAN.
Komunikasi
Jaringan WAN
Teknologi Jaringan WAN
bergantung pada fihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia layanan
Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti
pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari
satu piranti digital / komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan
kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.
2.Topologi WAN
1. Peer-to-Peer
WAN dengan satu titik interkoneksi untuk setiap lokasi diatur dalam topologi peer to peer. Topologi WAN peer-to-peer sama dengan peer-to-peer communications pada LAN dimana setiap situs bergantung pada situs yang lain dalam jaringan untuk mengirim dan menerima data. Akan tetapi, peer-to-peer pada LAN menggunakan komputer dengan shared access dengan satu kabel, sedangkan topologi peer-to-peer pada WAN menggunakan lokasi yang berbeda, masing-masing terhubung satu sama lain melalui sirkuit khusus.Topology peer-to-peer WAN sering menjadi pilihan terbaik untuk organisasi yang hanya memiliki beberapa situs dan dengan kemampuan untuk menggunakan sircuit khusus yang memiliki saluran komunikasi yang kontinyu antara dua access points yang disewa dari operator komunikasi, seperti ISP.
Topologi Peer to Peer pada WAN |
2. Ring
Di topologi WAN Ring, setiap situs terhubung ke dua situs lainnya sehingga seluruh WAN membentuk pola cincin. Arsitektur ini sama dengan topologi ring pada LAN, akan tetapi topologi ring pada WAN lebih lebih menghubungkan lokasi ketimbang node-node jaringan. Kelebihan topologi ring dibandingkan topologi peer to peer pada topologi WAN itu dua kali lipat diantaranya: masalah kabel tunggal tidak akan mempengaruhi seluruh jaringan, dan router di situs manapun dapat mengarahkan data ke rute lain jika satu rute sedang terlalu sibuk. Disisi lain, perluasan jaringan peer-to-peer pada WAN karena membutuhkan setidaknya satu link tambahan. Karena alasan-alasan ini, WAN yang menggunakan topologi cincin lebih praktis untuk hanya menghubungkan kurang dari empat atau lima lokasi.Topologi Ring pada WAN |
3. Star
Topologi star pada WAN meniru aturan main pada topologi star pada LAN. Satu situs berperan sebagai titik pusat koneksi untuk beberapa titik koneksi lainnya. Pengaturan ini menyediakan rute terpisah untuk data antara dua situs. Sebagai hasilnya, topologi star pada WAN lebih bisa diandalkan dibandingkan topologi peer-to-peer atau ring pada WAN. Keuntungan lain dari topologi star pada WAN adalah ketika semua sirkuit terdedikasi berfungsi, topologi star pada WAN bintang menyediakan jalur data yang lebih pendek antara dua situs.Topologi Star pada WAN |
4. Mesh
Seperti halnya jaringan perusahaan yang luas, maka sebuah topologi mesh pada WAN menggabungkan banyak node yang terhubung secara langsung dalam hal ini lokasi geografis. Karena setiap situs saling terkoneksi, data bisa dikirim secara langsung dari lokasi aslinya menuju destinasinya. Jika salah satu koneksi sedang bermasalah, router bisa me-redirect data dengan mudah dan cepat. Topologi Mesh pada WAN adalah jenis konfigurasi WAN yang paling toleran karena menyediakan beberapa rute untuk data bisa dikirim dari satu titik ke titik lainnya.Satu kelemahan dari topologi Mesh pada WAN adalah masalah biaya; menghubungkan setiap titik ke setiap titik yang lainnya memerlukan leasing sejumlah besar sircuit terdedikasi. Dengan jaringan WAN yang luas, biaya yang dibutuhkannya pun bisa menjadi besar sekali. Untuk mereduksi masalah biaya, kita bisa memilih untuk menerapkan topologi ini secara parsial, dimana node WAN yang kritis secara langsung diinterkoneksikan dan node sekunder bisa dikoneksikan melalui topologi star atau ring. Penerapan topologi Partial-mesh pada WAN lebih praktis, dan lebih umum dalam dunia bisnis saat ini daripada topologi full-mesh pada WAN.
Topologi Mesh pada WAN |
5. Tiered
Topologi Tiered pada WAN sama dengan topologi hibrid hierarkis yang ada pada LAN. Pada topologi tiered WAN, situs WAN yang terhubung dalam topologi star atau ring terkoneksi pada level atau tingkatan yang berbeda, dengan titik interkoneksi yang diatur dalam layer-layer jaringan.Variasi pada topologi ini berlimpah. Dan memang, fleksibilitas membuat pendekatan topologi tiered cukup praktis. Seorang arsitek jaringan dapat menentukan penempatan terbaik dari router tingkat atas didasarkan pada pola lalu lintas atau jalur data penting. Selain itu, sistem berjenjang atau tiered memungkinkan untuk ekspansi yang mudah dan masuknya link berlebihan untuk mendukung pertumbuhan. Di sisi lain, fleksibilitas yang sangat pada topologi ini berarti bahwa pembuatan topologi WAN berjenjang atau tiered memerlukan pertimbangan cermat tentang geografi, pola penggunaan, dan potensi pertumbuhan.
Topologi Tiered pada WAN
3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JARINGAN WAN:
1. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang
2. Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat 3. Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
Kekurangan WAN:
Jaringan WAN ini lebih rumit dan kompleks. Ia memerlukan perbagai
peralatan dan data sebelum jaringan setempat dan metropolitan
berhubungan dengan komunikasi secara global dan antarabangsa seperti
internet.
4.PERANGKAT ALAT YANG DIGUNAKAN TOPOLOGI JARINNGAN:
Infrastruktur WAN (Wide Area Network)
Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
• Router
• ATM Switch • Modem and CSU/DSU • Communication Server • Multiplexer • X.25/Frame Relay Switches Router Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah. SWITCH ATM Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN. Modem (modulator / demodulator) Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali. CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) CSU/DSUSama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU. Multiplexer Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain. Communication Server Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN. Switch X.25 / Frame Relay Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
Menurut De Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan.
Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek-aspek yang terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.
KARAKTERISTIK ATM
Standar ATM
Saat ini ada 2 badan yang menangani standarisasi ATM yaitu CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:
Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan implementasi produk-produk dan services ATM di lingkungan private. ATM Forum lebih berkonsentrasi dalam menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan:
Selain itu, ATM Forum juga memproses spesifikasi ATM di area operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang baru. Pada sistem telekomunikasi modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan organisasi dari seluruh fungsi-fungsi komunikasi dengan pendekatan layer (layer approach). Fungsi -fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan fungsi multiplexing dan switching/routing ATM Adaptation Layer (AAL), yang bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.
Layer-layer tersebut kemudian dibagi lagi menjadi sublayer-sublayer. Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell (cell boundaries).
Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan idle cell untuk mengadaptasi rate dari ATM cell ke kapasitas payload dari sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM
Diperlukan kualitas pelayanan pada jaringan Asynchronous Transfer Mode selanjutnya disebut ATM karena ATM dapat digunakan untuk menanganiberbagai macam pelayanan (multi service) sehingga ATM merupakantransfer mode yang direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan.
Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang digunakan packet-switching yaitu transfer informasidilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangunhubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang berfungsisebagai interface (baca antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat bercakap-cakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
Menurut De Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATM yang digunakan. Pada tahap virtual connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth berupa virtual channel connection atau virtual path connection VCC/VPC) yang dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan resources sebesaryang dibutuhkan.
Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.Setiap.sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi yang akan menggantikan nilai VCI/VPI lama menjadi nilai yang baru. Dengan prosestranslasi ini sebenarnya telah dilakukan pula proses routing. Apabila transfer informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan tahapvirtual connection release. Pada tahap ini dilakukan penghilangan nilai VCI/VPI (sehingga nilai VCI/VPI bisa digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan logika yang telah dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.Parameter kualitas pada pelayanan.
ATM yaitu Control Call dan Transfer Informasi.
Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan.
Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah:
Keuntungan ATM
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk MPEG-2 video stream. Transfer citra yang besar yaitu 250 Mb akan memerlukan 1,6 detik pada kecepatan 155 Mbps tanpa kompresi dan mengabaikan network overhead. Dengan kompresi 20:1 dan mengabaikan waktu kompresi dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.
ATM juga menawarkan “bandwidth on demand” yang memungkinkan sebuah connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian menggunakan ATM untuk telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area. Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.
TEKNOLOGI ATM
Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.
ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
A. High-Level Data Link Control (HDLC)
HDLC ( High level Data Link Control ) adalah protokol untuk digunakan dengan WAN ( Wide Area Networks ) yang secara luas dapat mengatasi kerugian - kerugian yang ada pada protokol - protokol yang berorientasi karaktek seperti Bi-Synch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara half-duplex ( pengiriman isyarat dua arah tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan ) dan penggunaan karaktek DLE untuk mendapatkan transparansi pesan. Protokol ini dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) dan diterima oleh banyak kalangan, khususnya untuk transfer informasi, dan disingkat dengan HDLC. Protokol HDLC ini merupakan protokol synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link (Message packaging) model ISO Open System Interconnection (OSI) untuk komunikasi komputer ke komputer. Di bawah HDLC, pesan dikirimkan dalam unit yang disebut dengan frame, yang masing - masingnya dapat mengandung jumlah data yang variabel, namun harus diatur secara khusus.
Yang paling Penting Protocol data link control adalah HDLC (ISO 3009, ISO 4335). HDLC tidak hanya sudah umum dipergunakan namun juga menjadi asas untuk berbagai protocol data link control terpenting lainnya, yang menggunakan format dan mekanisme yang sama seperti yang digunakan dalam HDLC. Selanjutnya, dalam bagian ini kita menyajikan pembahasan yang lebih mendetail mengenai HDLC.
B. Karakteristik-karakteristik Dasar
HDLC didefinisikan dalam tiga tipe stasiun, dua konfigurasi link, dan tiga model operasi transfer data.
Tiga tipe stasiun yaitu :
1. Stasiun utama (primary station) : mempunyai tanggung jawab untuk mengontrol operasi link. Frame yang dikeluarkan oleh primary disebut commands.
2. Stasiun sekunder (secondary station) : beroperasi dibawah kontrol stasiun utama. Frame yang dikeluarkan oleh stasiun-stasiun sekunder disebut responses. Primary mengandung link logika terpisah dengan masing-masing stasiun secondary pada line.
3. Stasiun gabungan (combined station) : menggabungkan kelebihan dari stasiun-stasiun primary dan secondary. Stasiun kombinasi boleh mengeluarkan kedua - duanya baik commands dan responses.
Dua konfigurasi link, yaitu :
1. Konfigurasi tanpa keseimbangan (unbalanced configuration) : dipakai dalam operasi point to point dan multipoint. Konfigurasi ini terdiri dari satu primary dan satu atau lebih stasiun secondary dan mendukung tansmisi full-duplex maupun half -duplex.
2. Konfigurasi dengan keseimbangan (balanced configuration) : dipakai hanya dalam operasi point to point. Konfigurasi ini terdiri dari dua kombinasi stasiun dan mendukung transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Tiga mode operasi transfer data, yaitu :
1. Normal Response Mode (NRM) : merupakan unbalanced configuration. Primary boleh memulai data transfer ke suatu secondary, tetapi suatu secondary hanya boleh mentransmisi data sebagai response untuk suatu poll dari primary tersebut.
2. Asynchronous Balanced Mode (ABM) : merupakan balanced configuration. Kombinasi stasiun boleh memulai transmisi tanpa menerima izin dari kombinasi stasiun yang lain.
3. Asynchronous Response Mode (ARM) : merupakan unbalanced configuration. Dalam mode ini, secondary boleh memulai transmisi ta npa izin dari primary (misal : mengirim suatu respon tanpa menunggu suatu command). Primary masih memegang tanggung jawab pada line, termasuk inisialisasi, perbaikan error dan logika pemutusan.
C. Struktur Frame
HDLC menggunakan transmisi sinkron. Seluruh transmisi dalam bentuk frame, dan sebuah format frame tunggal mencukupi untuk semua pertukaran tipe data dan kontrol. Struktur frame HDLC adalah tanda (flag), alamat, dan kontrol yang mendahului hal-hal yang berkaitan dengan informasi disebut kepala (header). FCS dan field flag yang mengikuti hal-hal yang berkaitan dengan data disebut sebagai trailler. Frame ini mempunyai daerah-daerah:
1. Flag : 8 bit
2. Address : satu atau lebih oktaf.
3. Control : 8 atau 16 bit.
4. Informasi : variabel.
5. Frame Check Sequence (FCS) : 16 atau 32 bit.
6. Flag : 8 bit
Berikut Penjelasannya ;
1. Daerah - daerah Flag
Membatasi frame dengan pola khusus 01111110. Flag tunggal mungkin dipakai sebagai flag penutup untuk satu frame dan flag pembuka untuk berikutnya. Stasiun yang terhubung ke link secara kontinu mencari rangkaian flag yang digunakan untuk synchronisasi pada start dari suatu frame. Sementara menerima suatu frame, suatu stasiun melanjutkan untuk mencari rangkaian flag tersebut untuk menentukan akhir dari frame.
Apabila pola 01111110 terdapat didalam frame, maka akan merusak level frame synchronisasi. Problem ini dicegah dengan memakai bit stuffing. Transmitter akan selalu menyisipkan suatu 0 bit ekstra setelah 5 buah rangkaian ‘1’ dalam frame. Setelah mendeteksi suatu permulaan flag, receiver memonitor aliran bit. Ketika suatu pola 5 rangkaian ‘1’ timbul, bit ke enam diperiksa. Jika bit ini ‘0’, maka akan dihapus. Jika bit ke 6 dan ke 7 keduanya adalah ‘1’, stasiun pengirim memberi sinyal suatu kondisi tidak sempurna.
Dengan penggunaan bit stuffing maka terjadi data transparency (=transparansi data).
2. Daerah Address
Dipakai untuk identitas stasiun secondary yang ditransmisi atau untuk menerima frame. Biasanya formatnya dengan panjang 8 bit, tetapi dengan persetujuan lain boleh dipakai dengan panjang 7 bit dan LSB dalam tiap oktet adalah ‘1’ atau ‘0’ bergantung sebagai akhir oktet dari daerah address atau tidak.
3. Daerah Control
HDLC mendefinisikan tiga tipe frame :
a. Information frames (I-frames) : membawa data untuk ditransmisi pada stasiun, dikenal sebagai user data, untuk control dasar memakai 3 bit penomoran, sedangkan untuk control yang lebih luas memakai 7 bit.
b. Supervisory frames (S-frames) : untuk kontrol dasar memakai 3 bit penomoran, sedangkan untuk control yang lebih luas memakai 7 bit.
c. Unnumbered frames (U-frames) : melengkapi tambahan fungsi kontrol link.
4. Daerah Informasi
Ditampilkan dalam I-frames dan beberapa U-frames. Panjangnya harus merupakan perkalian dari 8 bit.
5. Daerah Frame Check Sequence (FCS)
Dipakai untuk mengingat bit-bit dari frame, tidak termasuk flag-flag. Biasanya panjang FCS adalah 16 bit memakai definisi CRC-CCITT. 32 bit FCS memakai CRC-32.
D. Selective-reject ARQ
Dengan selective-reject ARQ, frame-frame yang hanya diretransmisikan adalah frame-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atau frame-frame yang waktunya sudah habis. Pada gambar dibawah menyajikan ilustrasi skema ini. Bila frame 5 diterima rusak, B mengirim SREJ 4, yang berarti frame 4 tidak diterima. Selanjutnya, B berlanjut dengan menerima frame-frame yang datang dan menahan mereka sampai frame 4 yang valid diterima. Dalam. hal ini, B dapat meletakkan frame sesuai pada tempatnya agar bisa dikirim ke software pada lapisan yang lebih tinggi. Selective Reject lebih efisien dibanding go-back-N, karena selective reject meminimalkan jumlah retransmisi. Dengan kata lain, receiver harus mempertahankan penyangga sebesar mungkin untuk menyimpan tempat bagi frame SREJ sampai frame yang rusak diretransmisi, serta harus memuat logika untuk diselipkan kembali frame tersebut pada urutan yang tepat. Selain itu, transrrdtter juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu mengirimkan frame diluar urutan.
Karena komplikasi semacam itu, select-reject ARQ tidak terlalu banyak dipergunakan dibanding go-back N ARQ. Batas ukuran jendela lebih terbatas untuk selective-reject daripada go-back-N. Amati kasus ukuran nomor urut 3-bit untuk selective reject. Dengan ukuran jendela sebesar tujuh, Ialu amati skenario berikut :
1. Stasiun A mengirim frame 0 melalui 6 menuju stasiun B
2. Stasiun B menerima ketujuh frame dan membalasnya secara komulatif dengan RR7.
3. Karena adanya derau besar, RR7 menghilang.
4. Waktu habis dan mentransmisikan frame 0 kembali.
5. B memajukan jendela penerimanya agar menerima frame 7, 0, 1, 2, 3, 4, dan 5. Jadi diasumsikan bahwa frame 7 sudah hilang dan berarti pula ini merupakan frame 0 yang baru diterimanya.
Masalah pada skenario tersebut, adalah adanya tumpang tindih antara jendela pengiriman dan penerimaan. Untuk mengatasinya, ukuran jendela maksimum harus tidak boleh lebih dari separuh jarak nomor urutan. Pada skenario sebelumnya, seandainya keempat frame tak terbalas belum diselesaikan, maka tidak akan terjadi kekacauan. Umumnya, untuk bidang bernomor urut k-bit, yang meneyediakan jarak urutan nomor sebesar 2k, ukuran maksimum jendela dibatasi sampai 2k-1.
EGP atau Exterior Gateway Protocol merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya. Maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melakukannya sebagai router utama. Akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.
RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included sebuah sistem operasi, biasanya UNIX dan Novell. RIP memakai metode distance vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu atau dengan kata lain naik satu hop. RIP hanya bisa menangani 15 hop. Jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh kalesan tersebut maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah Autonomous System yang besar. Selain itu, RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masing. Namun, implementasi RIP tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan OSPF.
Frame Relay adalah konsep di mana informasi akan dikirim menggunakan data frame dalam format digital. Penggunaan layanan relay ini data dapat dikirim dengan cara yang cepat dan efisien melalui internet. Frame Relay juga merupakan cara yang paling murah untuk mengirim data ke titik lain. Frame Relay juga umum digunakan dalam jaringan LAN dan jaringan WAN
Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
Prinsip Kerja Frame Relay
Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
ARP merupakan suatu bentuk protokol untuk lapisan transfer data yang bekerja pada Lapisan OSI ke 2. Dalam pemakaiannya ARP akan menghubungkan antara lapisan transfer dengan Interface dari hardware sambil menjalankan/melayani lapisan yang lebih tinggi (Network Layer).
Sistim Pengantar pada perangkat Ethernet (Lokal / Layer 2) biasanya tidak dapat mengenali Alamat IP (Internet Protokol) dengan 32 bit. Sistem mengharuskan untuk mengirim data paket pada bagian Ethernet melalui alamat Ethernet 48-bit (Atau yang dikenal sebagai MAC / Physical Address). Dalam kondisi ini transmisi untuk data paket IP pada LAN sangat tergantung dari bagian MAC Address, bukan pada bagian IP address terutama untuk menentukan bagian tujuan / target.
Untuk kondisi diatas dimana diperlukan sistem pengaturan dan penghubungan antara IP Address dengan MAC Address diperlukan pengembangan yang dikenal sebagai Protokol ARP.
Pada sistem Operasi Windows, bagian cache (Memory info) dari ARP pada LocalHost dapat diperiksa dengan mengetik perintah “arp –a” didalam windows Command Prompt (text mode). Apa yang disimpan oleh ARP biasanya berupa bentuk penghubungan dari IP Address dan MAC Address, dengan contoh yang dapat dilihat sebagai berikut :
Pada gambar di atas, bagian “Internet address” merupakan IP Address sedangkan “Physical Address merupakan MAC Address Perangkat.
Paket Informasi pada bagian ARP dapat dipisahkan menjadi 2 type tergantung pada Jenis Reciever yang diberikan/diijinkan pada jaringan, yaitu:
Jenis dari paket ARP juga dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan fungsi :
Peralatan terminal data (DTE) adalah instrumen akhir yang mengubah informasi pengguna ke reconverts sinyal atau sinyal yang diterima. Ini juga dapat disebut ekor sirkuit. Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE). The DTE / DCE klasifikasi ini diperkenalkan oleh IBM. Dua jenis perangkat diasumsikan pada masing-masing ujung kabel yang saling berhubungan untuk kasus hanya menambahkan DTE ke topologi (misalnya ke sebuah hub, DCE), yang juga membawa kasus sepele yang kurang interkoneksi perangkat dari jenis yang sama: DTE -DTE atau DCE-DCE. Kasus-kasus seperti perlu kabel crossover, seperti untuk Ethernet atau null modem untuk RS-232. Sebuah DTE adalah unit fungsional stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data atau data yang tenggelam dan menyediakan komunikasi data fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link. Peralatan terminal data mungkin satu peralatan atau subsistem yang saling terkait dari berbagai potongan-potongan peralatan yang melakukan semua fungsi yang diperlukan yang diperlukan untuk mengizinkan pengguna untuk berkomunikasi. Seorang pengguna berinteraksi dengan DTE (misalnya melalui antarmuka mesin-manusia), atau mungkin DTE pengguna. Biasanya, perangkat DTE terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah modem. DTE biasanya konektor laki-laki dan DCE adalah konektor perempuan. Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (internal clocking) dan mensinkronisasi perangkat DTE pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti peraturan lain untuk pin penugasan. * 25 pin DTE perangkat transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3. * 25 pin DCE perangkat transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2. * 9 pin DTE perangkat transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2. * 9 pin DCE perangkat transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.
DCE (Data Circuit Equipment) Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terhubung dengan DTE pada sebuah jaringana. atau dapat disebut juga peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. dan memiliki fungsi seperti sinyal konversi, pengkodean sinyal , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. contoh: modem.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :
Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route. Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
|
terimakasih atas infonya
BalasHapustang buka lcd